Kaliini, Mendag Zulkifli Hasan memantau bapok di Pasar Angso Duo, Jambi, hari Selasa (2/8/2022). Di pasar ini, terpantau sejumlah harga bapok sudah mulai turun. "Kebutuhan-kebutuhan pokok di sini alhamdulillah terkendali. Tadi bawang sudah murah sekali Rp 35.000 per kilogram, cabai memang sudah turun tapi masih Rp 75.000 per kilogram. Angsoduo. Ado di kota Jambi.. Adek Cantik nak pegi kemano ? Cari-cari ado di muko serambi". Demikianlah lagu angso duo yang menjadi ingatan masyarakat Jambi. Kisah Angso duo adalah cerita Rakyat. Dua angsa yang kemudian bertemu. Dua sejoli yang kemudian bersepakat membangun hubungan percintaan. Nah. Tempat bertemunya duo angso yang kemudian Sehingga Chan-pi atau Jambi telah ada dan dikenal pda abad 9 M. Berita China Ling Pio Lui (890-905 M) juga menyebutkan bahwa Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China. Kata Jambi juga berasal dari Jambe yang merupakan sebutan pinang dalam bahasa Jawa (Sunda). Banyak orang memperkirakan bahwa kata tersebut merupakan asal-usul kata Jambi. . Cerita Rakyat Dari Jambi – Semboyan dari Kota Jambi adalah “Tanah Pilih Pesako Betuah”, yang secara filosofi memiliki pengertian “Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi dan kebudayaan” Pengertian tersebut juga mencermin kan jiwa dari masyarakatnya, yang memegang teguh adat istiadat, serta hukum adat yang berlaku. Namun selain itu, Jambi juga sangat kaya akan cerita rakyatnya, yang sarat akan nilai-nilai moral di dalamnya. Baca Juga Catat inilah Legenda Rakyat Sumatera Selatan yang paling terkenal Wajib tahu 5 Legenda Rakyat Dari Minangkabau Sumatera Barat yang terkenal Daftar Isi ContentsCerita Rakyat Dari Jambi1. Sejarah Asal-Usul Angso Duo 2. Asal Muasal Daerah Negeri Lempur3. Cerita Putri Tangguk, Cerita Rakyat Dari Jambi4. Datuk Darah Putih5. Cerita Putri Cermin Cina Cerita Rakyat Dari Jambi Nah, apa sajakah kelima judul dari cerita rakyat Jambi yang terkenal hingga sekarang ? Yuk, kita lihat ulasannya di bawah ini ya. 1. Sejarah Asal-Usul Angso Duo Angso Duo – Cerita Rakyat Dari Jambi Pada masa itu Jambi masih menjadi bagian dari kerajaan Pagaruyung, yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Ada seorang puteri bernama Selaras Pinang Masak, yang bertempat tinggal di hulu sungai Batanghari. Karena menolak untuk tunduk kepada kekuasaan Majapahit, yang saat itu akan berpisah dari kerajaan Pagaruyung, maka sang puteri pun melarikan diri. Dalam pelarian tersebut, dirinya mendapatkan petuah untuk mencari lokasi baru sebagai tempat tinggalnya kelak . Lalu sesuai dengan petunjuk itu, Selaras Pinang Masak melepaskan dua ekor angsa jantan dan betina, di sungai Batanghari. Sambil memperhatikan kemana kedua angsa itu akan berlabuh, sang puteri menandainya sebagai titik lokasi untuk membangun istana yang baru. Akhirnya dirinya melihat kedua angsa itu berlabuh di sebuah daratan . Dan disitulah dia membangun istananya kembali. Lalu sejak itu, legenda tentang Angso Duo menjadi terkenal, dan tercatat dalam sejarah berdirinya kerajaan Melayu Jambi. Patung Angso Duo banyak terdapat di Jambi, yang sekaligus menjadi lambang dari provinsi tersebut. 2. Asal Muasal Daerah Negeri Lempur Asal Muasal Daerah Negeri Lempur – foto Alkisah pada zaman dahulu, berdiri Kerajaan Pamuncak Tiga Kaum, yang berada di bawah pemerintahan tiga bersaudara. Yaitu Pamuncak Rencong Talang, Pamuncak Tanjung Seri, dan Pamuncak Koto Tapus. Pada suatu saat, hasil panen rakyat di Pamuncak Rencong Talang sangatlah melimpah ruah, hingga merayakannya dengan pesta panen. Namun karena tidak dapat undangan pesta tersebut, maka Pamuncak Tanjung Seri mengutus istri dan kedua anaknya. Singkat cerita, mereka hadir di negeri Pamuncak Rencong Talang yang merayakan pestanya selama tiga hari tiga malam. Dan Hingga pada malam ketiga, hadirlah anak perempuan dari Pamuncak Tanjung Seri, yang menjadi incaran para pemuda. Setelah pesta selesai di pagi hari, sang ibu gadis itu mengajak anaknya pulang. Namun, anaknya tidak mempedulikan panggilannya. Ketika ada seorang pemuda bertanya kepadanya, siapa perempuan tua yang memanggilnya itu? maka anak perempuan itu menjawab, bahwa “perempuan itu adalah pesuruh saya”. Mendengar jawaban itu, hati ibunya pun terluka. Dalam perjalanan pulang, mereka sampai di daerah antara Pulau Sangkar dan Lolo yang berawa dan berlumpur. Maka berdoa lah isteri Pamuncak Tanjung Sari kepada Tuhan, agar anaknya yang durhaka itu tertelan oleh rawa lumpur. Dan doanya pun terkabul, hingga sang anak terjerat kakinya oleh rawa yang berlumpur, hingga tenggelam. Tangisan dan jeritan minta tolongnya, tidak mendapatkan tanggapan dari ibu dan pengawalnya. Sebelum sang anak tenggelam sepenuhnya, sang ibu sempat mengambil gelang dan selendang Jambi yang tersampir di dirinya. Hingga akhirnya tenggelam lah gadis itu sepenuhnya. Setelah kejadian itu, negeri itu mendapatkan julukan sebagai Lempur, yang berasal dari kata Lumpur. Sementara itu, gelang tersebut dibuang ke sebuah tebat, yang akhirnya menjadi bernama Tebat Gelang. Sedangkan kain panjang Jambinya, dibuang pula ke tebat yang lain hingga bernama Tebat Jambi. Pesan moral dari cerita ini adalah, jangan membuat murka Tuhan, karena murkanya orangtua adalah murkanya Tuhan. 3. Cerita Putri Tangguk, Cerita Rakyat Dari Jambi Putri Tangguk – Cerita Rakyat Dari Jambi Putri Tangguk adalah seorang petani yang tinggal di Negeri Bunga Tanjung. Walaupun dirinya hanya memiliki sawah seluas tangguk, namun mampu menghasilkan padi yang sangat melimpah. Pada suatu hari, Putri tersebut mendapatkan peristiwa aneh di sawahnya, ketika mendapati tanaman padinya berubah menjadi rerumputan tebal. Semuanya terjadi akibat kesombongan, hingga lupa untuk bersyukur, dan akhirnya mendapat kutukan. Pesan moral dari cerita ini adalah, untuk tidak menyia-nyiakan padi. Selain itu, keburukan dari sifat sombong dan takabur dari Putri Tangguk, tercermin dari perilakunya. Dirinya telah meremehkan padi, dengan cara menyerakkannya di jalan yang licin, sebagai pengganti pasir. Akibatnya, hidupnya menjadi sengsara, akibat telah membuat murka Raja Padi, dan menyia-nyiakannya menjadi sesuatu yang mubazir. Pesan moral dari cerita ini adalah, bahwa harta dan pekerjaan dapat membuat seseorang lalai dan lengah, hingga tidak waspada dalam berbuat sesuatu. Dan akhirnya, mengakibatkan kebinasaan dan malapetaka. 4. Datuk Darah Putih Cerita Rakyat Dari Jambi selanjutnya adalah cerita tentang Datuk Darah Putih. Dahulu di Jambi, ada sebuah kerajaan yang memiliki hulubalang bernama Datuk Darah Putih. Karena jika terluka, darah yang keluar akan berwarna putih. Dirinya merupakan hulubalang yang jujur, pandai, dan berani. Suatu hari, Raja memerintah kan Datuk Darah Putih untuk membentuk pasukan inti kerajaan, yang dalam waktu singkat, berhasil terbentuk. Raja pun memerintah kan Datuk untuk berperang, hingga seluruh pasukannya menyiapkan diri dengan segala peralatan perangnya. Pada Keesokan harinya, mereka berangkat ke Pulau Berhala dengan menggunakan tiga buah perahu besar. Istri Datuk Darah Putih yang sedang hamil tua pun, ikut mengantarkannya sampai ke pelabuhan. Beberapa saat kemudian, ketiga perahu tersebut tiba di Pulau Berhala, dan langsung membuat benteng pertahanan serta tempat pengintaian. Hingga pada keesokan harinya, tampak pasukan Belanda memasuki Selat Berhala. Datuk Darah Putih beserta pasukannya segera berlompatan masuk ke dalam kapal-kapal Belanda sambil melakukan penyerangan. Pasukan Belanda yang mendapat serangan mendadak itu pun menjadi panik, dan kalah dalam pertarungan tersebut Tiga hari kemudian, tampak iring-iringan tiga kapal besar dengan jumlah serdadu yang lebih banyak memasuki Selat Berhala. Namun, hal itu tidak membuat Datuk Darah Putih gentar. Ia pun segera menyiapkan pasukannya untuk menghalaunya. Namun kali ini, pasukannya mengalami kekalahan, dan membuat lehernya tersabet pedang seorang serdadu Belanda, hingga mengeluarkan darah putih. Namun saat itu dirinya berhasil mendapatkan perawatan, namun darah putihnya tetap mengalir. Sang Datuk memerintahkan seorang prajurit untuk mencarikannya batu sengkalan, guna menutup lukanya. Dan tidak berapa lama, prajurit itu pun berhasil membawa sebuah anak batu sengkalan yang tipis. Ketika batu tersebut menempel pada luka, darah putih itu pun berhenti seketika. Dan seketika itu juga, Datuk Darah Putih langsung melompat ke atas perahu. Meskipun masih terluka,dirinya masih mampu melakukan perlawanan. Tidak berapa lama, akhirnya seluruh serdadu Belanda tewas. Namun, di balik kemenangan itu tersimpan rasa sedih melihat keadaan Datuk Darah Putih yang terluka parah. Mereka pun kembali ke benteng pertahanan sambil memapah pemimpin mereka. 5. Cerita Putri Cermin Cina Putri Cermin Cina – Cerita Rakyat Dari Jambi Zaman dahulu kala di wilayah Jambi, terdapat sebuah negeri dengan seorang pemimpinnya yang bernama Sutan Mambang Matahari. Raja tersebut memiliki seorang anak laki-laki bernama Tuan Muda Selat dan seorang anak perempuan bernama Putri cermin Cina. Tuan Muda Selat adalah pemuda yang tampan, namun sangat ceroboh. Sementara Putri Cermin Cina, merupakan puteri yang cantik jelita, baik hati, dan lemah lembut. Pada suatu hari, datanglah saudagar muda ke daerah tersebut, yang bernama Tuan Muda Senaning. Saat itu dirinya hanya bermaksud untuk berdagang. Namun saat perjamuan makan tiba, dirinya jatuh hati pada Putri Cermin Cina. Tidak bertepuk sebelah tangan, Putri Cermin Cina pun menaruh hati pada Tuan Muda Senaning. Tak lama kemudian, sang pria datang menghadap Sutan Mambang Matahari, untuk melamar Putri Cermin Cina. Sang ayahanda pun menerima pinangan tersebut, namun hari pernikahan harus tertunda selama 3 bulan. Sutan Mambang Matahari harus berlayar dahulu, untuk mencari bekal pesta pernikahan putrinya. Sebelum berangkat berlayar, dirinya berpesan kepada anak laki-lakinya, untuk menjaga adiknya dengan baik. Namun akibat kecelakaan yang terjadi dari hasil permainan gasing antara kekasih dan abangnya, Sang Puteri pun meninggal dunia. Tuan Muda Senaning sangat merasa bersalah karena kematian kekasihnya, hingga membuatnya putus asa, dan melakukan tindakan bunuh diri. Dia menancapkan dirinya ke arah mata tombak, hingga menembus tubuhnya Melihat situasi yang tragis tersebut, Tuan Muda Selat pun kebingungan, dan takut ayahandanya pasti marah besar akibat peristiwa tersebut. Hingga akhirnya memakamkan kedua jenazah tersebut. Tubuh Puteri Cermin Cina menempati makam di tepi sungai, sementara Tuan Muda Senaning mendapatkan pemakaman di Dusun Senaning. Akibat perasaan bersalahnya, Tuan Muda Selat pergi meninggalkan negerinya bersama masyarakat di kampungnya, hingga berlabuh Kampung Selat. Sedangkan Tuan Muda Selat, pergi tanpa mempunyai tujuan yang jelas. Tidak lama kemudian Sutan Mambang Matahari kembali ke rumahnya, namun kebingungan melihat kampungnya menjadi sepi. Hanya tersisa beberapa orang yang menjaga istananya. Setelah dia mengetahui tentang kejadian sebenarnya, Sutan Mambang Matahari pun merasa sedih, hingga akhirnya pergi meninggalkan kampungnya. Saat itu sisa dari penduduk kampung ikut menemaninya. Mereka pindah ke dusun seberang, dan mendirikan kampung baru, yang terletak di antara makam Tuan Muda Senaning, dan kapalnya. Kampung tersebut saat ini bernama Dusun Tengah Lubuk Ruso. Baca Juga Inilah 4 Cerita Rakyat Dari Papua yang Terkenal dan sering diceritakan Daftar Cerita Rakyat Dari Nusa Tenggara Barat yang terkenal Demikianlah beberapa infromasi mengenai kisah 5 cerita rakyat Jambi yang terkenal hingga sekarang dan masih sering diceritakan kepada generasi muda Jambi. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat semua, dan membuat kita semakin mencintai kelestarian budaya Jambi. JAMBI - Pasar Modern Angso Duo berdiri sejak abad ke-18, yang awalnya bernama Pasar Rakyat Meja Batu. Pasar Rakyat Meja Batu ini berubah nama menjadi pasar Angso Duo pada tahun 1974 dan nama ini masih digunakan hingga sekarang. Pasar ini awalnya hanyalah pasar kecil biasa, dan seiring berjalannya waktu, semakin banyak pedagang yang berjualan di pasar rakyat meja batu dan sekarang menjadi pusat pasar terbesar di Jambi. Semakin berkembangnya zaman, Pasar Angso Duo semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk berbelanja kebutuhan terutama pada saat libur. • UMKM di Jambi Mulai Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19 • Honda Thamrin Jambi Tawarkan Layanan Purna Jual Dengan Standar Terbaru Keramaian pasar ini membuat area di Pasar Angso Duo mengalami kemacetan, tidak hanya kemacetan tetapi sampah-sampah juga menjadi masalah utama, karena terlihat sangat kumuh. Sehingga di bangunlah pasar modern Angso Duo pada tahun 2014, pembangunan selesai dan mulai ditempati pada tahun 2018. Setelah pindah ke bangunan baru pada tahun 2018 pasar Modern Angso Duo pun terlihat rapi, tidak terlihat kumuh lagi, dan area parkir sangat luas. Ada banyak narasi rakyat dari Jambi yang menganjur tuk dibaca, riuk satunya adalah Angso Duo. Bila penasaran dengan legenda tersebut, bersama-sama saja baca kata sandang ini. Cerita rakyat Angso Duo berasal dari Jambi. Secara harfiah, Angso Duo artinya dua belibis. Kamu sudah pernah membaca kisah lengkapnya?Secara singkat, narasi rakyat ini mengisahkan tentang Rangkayo Hitam dan istrinya yang berbuat penjelajahan untuk menemukan tempat pengaturan baru. Mereka mengajuk dua dendang laut yang berenang di atas Bengawan bagaimana kisah selengkapnya semenjak cerita rakyat Jambi Angso Duo ini? Berhasilkah mereka menemukan arena kekuasaan yunior? Tak perlu berlama-lama pun, yuk, langsung hanya simak kata sandang ini! Kisahan Rakyat Angso Duo dari Jambi Pada zaman dahulu rekata, hiduplah seorang raja bernama Rangkayo Hitam. Beliau adalah raja yang sakti dan terlampau pemberani. Pada suatu hari, Rangkayo Hitam menikah koteng putri yang cantik jelita dari Temenggung Merah Mato, Sumatera Barat. Perempuan itu bernama Mayang Mangurai. Mereka mengadakan pesta ijab nikah yang sangat besar dan mewah. Peziarah dari berbagai distrik pun turut memeriahkan pesta akad nikah. Namun, di antara semua barang mewah, ibu Dara Mayang Mangurai justru memberikan sepasang angsa nyali dan betina serta perahu kajang lako sebagai hadiah pernikahan putrinya. “Anakku, kuberikan kalian sepasang angsa dan berlepas kajang lako ini. Jagalah baik-baik,” ujar ibunda Cewek Mayang. “Kerjakan apa ibu membagi kami sepasang dendang laut?” ucap Putri Mayang penasaran. “Kemudian hari, usai ijab kabul, datanglah ke ibu dengan mengangkut kedua dendang laut ini. Ibu akan menjatah sempat maksud berpokok semua ini,” ucap sang ibu. Setelah pergelaran pesta ijab kabul selesai, Rangkayo Hitam dan istrinya mendapati sang ibu di Temenggung Merah Sato. Habis, mereka bertanya, apa kegunaan dari sepasang bebek itu. Sang ibu pun menjawab, “Lepaskanlah sepangsa belibis ini ke Sungai Batanghari. Lalu, dengan perahu kajang lako, kalian ikutilah ke mana pun mereka pergi. Bila belibis itu cak jongkok dan membuat sarang bagi bertelur, maka lokasi itu adalah tempat bagi kalian menciptakan menjadikan kerajaan baru.” Menyusuri Kali besar Batanghari Rangkayo Hitam pun menuruti tuturan ibu mertuanya. Keesokan harinya, ia dan sang istri melepas sepasang bebek ke sungai Batanghari. Mereka lewat mengikuti kedua angsa itu menggunakan perahu kajang lako. Kedua angsa itu terus berenang menyusuri sungai Batanghari. Hujan abu dan badai pun mereka tetap menerjangnya. Berhari-hari menyusuri sungai Batanghari yang luas dan pangkat itu, tidak cak semau keunggulan-tanda kedua angsa hendak menepi. Perempuan Mayang Mangurai karib sahaja menunduk. Engkau tak kuasa terlalu lama terkolek-kolek di wai. Namun, Rangkayo hitam rajin mengeraskan istrinya. Setelah berhari-hari di batang air, jadinya kedua angsa itu berhenti dan menepi di sebuah tempat yang teramat luas. Sangat, Rangkayo Hitam dan istrinya mulai membuat negeri dan kerajaan bau kencur yang mereka beri nama Negeri Jambi. Rangkayo Hitam menjadi Raja Jambi dan Dara Mayang Mangurai yakni ratunya. Baca sekali lagi Cerita Rakyat Perawan Satarina dan Tujuh Bidadari semenjak Sulawesi Tenggara & Ulasannya, Kisah Kepentingan Hati Seorang Dara Partikel Intrinsik Kamu suka narasi rakyat ringkas Angso Duo dari Jambi di atas? Ceritanya menghirup, kan? Padalah, sekarang saatnya anda mengulik unsur intrinsik dari legenda ini. Berangkat berpokok tema hingga pesan tata susila, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti narasi rakyat Angso Duo berasal Jambi ini adalah tentang pencarian tempat kekuasan. Uniknya, mereka menentukan daerah kekuasaan plonco dengan cara melepas sepasang angsa. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua penggagas terdahulu berpangkal cerita rakyat ini. Mereka adalah Rangkayo Hitam dan Putri Mayang Mangurai. Kedua tokoh tersebut tak sesak dikembangkan karakternya. Hanya, bersumber kisah sumir legenda ini, bisa ditarik kesimpulan kalau Rangkayo Hitam mempunyai sikap pemberani dan bijaksana. Anda sanggup melantangkan si istri gelap ketika enggak kuasa mengotot saat terombang-ambing di sungai Batanghari. 3. Meres Untuk membangun cerita, ada beberapa latar tempat yang digunakan mitos Angso Duo dari Jambi ini. Beberapa di antaranya adalah Sumatera Barat, sungai Batanghari, dan Distrik Jambi. Hanya doang, cerita ini enggak menamakan sumber akar Rangkayo Hitam dan kekaisaran awal yang ia pimpin. 4. Silsilah Narasi Rakyat Angso Duo berusul Jambi Alur dari legenda ini yaitu maju atau progresif. Cerita berawal terbit diadakannya pernikahan Rangkayo Hitam dan Dara Manggar Mangurai. Mereka mendapatkan belas kasih berupa sejodoh angsa jantan dan betina, serta arombai kajang lako dari ibunda Upik Manggar Sari. Ternyata, sang ibu menghadiahkan angsa dan perahu karena intensi tertentu. Ia ingin Rangkayo Hitam dan istrinya melepas kedua belibis itu ke kali besar Batanghari. Kemudian mereka harus mengikutinya menggunakan perahu kajng lako. Bila kedua angsa itu berhenti dan menciptakan menjadikan sarang, maka lokasi itu akan menjadi arena kekuasaan baru Rangkayo Hitam dan istrinya. Ringkas kisahan, pasca- terkolek-kolek selama berhari-hari di sungai Batanghari, mereka alhasil menemukan lokasi kekaisaran yunior yang mereka pasrah nama Negeri Jambi. 5. Wanti-wanti Moral Agak-taksir, pesan moral segala apa yang bisa beliau petik berpangkal dongeng dasar Jambi ini? Dari Rangkayo Hitam dan istrinya, belajarlah kerjakan mematuhi perintah orang renta. Mereka mematuhi perintah sang ibu setakat akhirnya menemukan kancah pengaturan baru. Selain itu, kisah ini juga mengandung pesan moral lainnya, yaitu jangan mudah menyerah internal meraih mimpi. Meski harus melewati sungai Batanghari selama berhari-tahun, Rangkayo Hitam dan istrinya tak pernah menyerah. Sehingga mereka kembali akhirnya mendapatkan gelanggang kekuasaan yunior. Selain unsur instrinsik, cerita rakyat ini juga memiliki atom ekstrinsik. Di antara elemen ekstrinsiknya adalah angka ketuhanan, sosial, budaya, dan moral berpunca lingkungan di sekitar. Baca sekali lagi Narasi Rakyat Sumber akar-Usul Ii kabupaten Pandeglang dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Tuntunan Untuk Lain Serakah dan Iri Hati Fakta Menyentak Sebelum mengakhiri artikel ini, suka-suka fakta menarik yang sayang cak bagi sira lewatkan. Apa sajakah itu? Yuk, simak berbarengan ulasan berikut; 1. Cak semau Versi Lain Cerita rakyat pada umumnya memang mempunyai bermacam ragam versi. Begitu pun dengan legenda Angso Duo. Berikut versi lainnya; Konon, ada sebuah Negeri Pagaruyung yang dipimpin maka dari itu Imperium Majapahit. Di distrik tersebut, tinggallah sendiri amoi rupawan bernama Selaras Pinang Masak. Engkau dulu di hulu sungai Batanghari. Ia melarikan diri pecah Kawasan Pagaruyung karena enggan takluk puas otoritas Majapahit. Kerumahtanggaan perjalanannya, ia mendapat wejangan lakukan melepaskan dua ekor angsa di sungai Batanghari. Adv amat, ia hrus mengikuti ke mana kembali perginya angsa itu. Sesuai petuah itu, ia pun melepaskan dua ekor dendang laut jantan dan lebah ratulebah dan mengikuti mereka. Setelah berhari-hari, pada akhirnya dua ekor angsa itu nongkrong dan takhlik sarang di sebuah kancah nan lapang. Tempat itu lalu menjadi tempat suntuk Putri Selaras Pinang Masak. Bersama kedua angsa ajaib itu, beliau membangun daerah dan kerajaan. Ia menyapa panggung dahulu barunya Negeri Jambi. Banyak wanita bermula Negeri Pagaruyung nan kemudian pindag ke Negeri Jambi kerjakan menjadi rakyat Kuntum Pinang Masak. 2. Jambi Disebut Tanah Diskriminatif Biar memiliki beberapa versi, inti berasal legenda Angso Duo ini patuh sama, merupakan mengajuk dua angsa yang berenang di bengawan Batanghari lakukan menemukan gelanggang kontrol mentah. Konon, itulah kenapa Ii kabupaten Jambi juga kerap disebut Petak Memperbedakan. Sebab, Jambi adalah tanah yang dipilih kedua bebek alias Angso Duo itu. 3. Ada Batik Angso Duo Sumber iwearbatik Narasi Angso Duo terbilang melegenda dan sarat akan biji sejarah di Jambi. Dari sejarang Angso Duo, pengrajin batik dari daerah Jambi pun membuat batik motif Angso Duo. Menurut pengrajin batik asal Jambi bernama Leni, dilansir dari motif batik Angso Duo tergolong motif hewan yang melegenda. Selain itu, motif batik tersebut sekali lagi sarat akan kredit ki kenangan. Suka-suka pesan yang terkandung pula privat motif Angso Duo, yaitu angka kegigihan, kesabaran, dan keselarasan antara sesama cucu adam hidup. Baca juga Khayalan tentang Persahabatan Buaya dan Kalam Pendendang dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tak Merenjeng lidah Membabi buta Sudah Puas dengan Narasi Rakyat Angso Duo dari Jambi Ini? Demikianlah kisah rakyat Angso Duo yang berpokok mulai sejak Jambi ini. Kamu doyan dengan kisah singkatnya nggak, nih? Kalau senang dan layak puas dengan ulasan yang kami paparkan di atas, bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Supaya temanmu juga meninggi wawasan mereka mengenai budaya Jambi. Nah, bagi yang pengen baca cerita rakyat lainnya, langsung saja kunjungi terusan Pangsa Pen di Ada banyak narasi yang bisa kamu membeda-bedakan, seperti legenda Tangkuban Kano, cerita Sidang Belawan dari Lampung, kisah asal Mula Kotabumi, dan masih banyak pula. Selamat mendaras! Rinta Nariza, jebolan Institut Masehi Satya Bacaan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berpembawaan menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya kerjakan melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita Fitri Seorang katib dan editor jebolan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang n kepunyaan cara jiwa “When there is a will, there’s a way” untuk menikmati “hidangan” nan disuguhkan spirit ini juga menyukai irama instrumental, kunci, genre thriller, dan misteri. Jambi - Angso Duo menjadi binatang yang melegenda dan sarat dengan nilai-nilai sejarah, utamanya sejarah terbentuknya "Tanah Pilih Pesako Betuah" Kota Jambi. Kini posisi penting sejarah dan seiring berkembangnya zaman, Angso Duo dituangkan lewat canting ke dalam motif batik khas Jambi yang diberi nama batik Angso Duo. Seperti apa filosofi Angso Duo yang dituangkan menjadi batik? Berdasarkan catatan sejarah, Kepala Museum Negeri Jambi, Leni Nurleni menyebutkan, Angso Duo identik dengan Orang Kayo Hitam dan Tanah Pilih. Pada era kerajaan Jambi, saat itu Orang Kayo Hitam adalah pemegang keris Siginjei dan berhasil mengalahkan Temenggung Merah Mato. Menikahi Perawan dengan Mahar Rp300 Ribu, Apa Kabar Kakek Badu? Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Agung Hercules di Rumah Duka Kisah Jodi Bocah Pemungut Cengkih di Kuningan Menimba Ilmu Berbekal Semangat Usai mengalahkan temenggung tersebut, Orang Kayo Hiyam kemudian menikah dengan Mayang Mangurai, putri dari Temenggung Merah Mato. Setelah menikah, keduanya pun berusaha menemukan daerah pilihan untuk dijadikan kerajaan dengan cara mengikuti sepasang angsa milir di Sungai Batanghari. Kemudian setelah milir, Angso Duo ini naik ke darat untuk mandi tanah mupur dan menghilang tepatnya di Kota Jambi, kini kawasan yang didatangi sepasang angsa itu berdiri Masjid Agung Al-Falah. Sehingga, sesuai pesan temenggung Merah Mato, di mana angsa tersebut berhenti, maka di situ lah tempat yang dipilih untuk mendirikan kerajaan Tanah Pilih. "Karena sejarahnya Angso Duo tadi, maka mendorong perajin batik membuat motif Angso Duo ke dalam khazanah batik sebagai simbol daerah Jambi. Angso duo ini menjadi milik bersama, sehingga pencipta motif ini hingga kini tidak diketahui siapa," kata Leni kepada Kamis 1/8/2019. Motif batik Angso Duo, kata Leni, tergolong motif fauna yang melegenda dan sarat dengan nilai sejarah. Selain sejarah, motif ini memiliki kandungan pesan yang cukup mendalam, yakni nilai kegigihan dan kesabaran dalam berusaha. Serta nilai keselarasan antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. Selain itu, nilai yang terkandung dalam motif Angso Duo ini kata Leni, adalah keselarasan antara manusia dan binatang untuk saling menghormati sesama makhluk. Termasuk kepada binatang. "Binatang memang tidak dikaruniai akal, tapi binatang memiliki insting yang tingggi, termasuk angsa. Dan berkat instingnya itu binatang bisa membaca tanda-tanda alam," kata Leni seraya menambahkan, selain batik, Angso Duo juga menjadi lambang untuk Kota Jambi. Sedangkan dalam motif batik Angso Duo yang amati, terlihat untuk motif utama dari gambar Angso Duo tersebut, dikombinasikan dengan gambar pendukung seperti gambar-gambar garis melengkung dan gambar bunga. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi penyuka batik. "Suka dengan motifnya, lebih menonjol kedaerahannya, orang Jambi pasti tahu sejarah Angso Duo. Dan juga dengan kita memakai batik motif lokal bisa mengangkat perajin batik lokal juga," kata Vita Putri, warga Kota Jambi saat memilih batik di salah satu gerai batik di kawasan Simpang Pulai, Jambi.

cerita rakyat jambi angso duo